2. Ayat 2-3 dan 6-7. Karena Tuhan telah dialami sebagai gunung batu (Mzm 18: 3) dan kota benteng (Mzm 46: 8, 12; 20: 2; 69: 30) tempat yang tinggi, kuat dan aman, sehingga orang yang dilindungi-Nya takkan goyah (Mzm 16: 8; 21: 8), maka pemazmur merasa tenang, menurut terjemahan aslinya ia berdiam diri serta memberikan segenap perhatiannya kepada Allah dalam kesadaran bahwa pada-Nya saja
Untuk itu Allah Swt. berfirman: Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-Hadid: 20) Artinya, tiada di negeri akhirat yang akan datang dalam waktu yang dekat kecuali ini atau itu, yakni adakalanya azab yang keras dan adakalanya
Berikut adalah salah satu ayat dari Surah Al-Falaq: قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. Qul a’udzu bi rabbi al-falaq. Artinya: “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh.” 2. Surah An-Nas. Seperti Surah Al-Falaq, Surah An-Nas juga berisi doa meminta perlindungan dari segala macam kejahatan dan Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya” (Al-Kahfi : 27). Sisi Pendalilan: Dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa Al-Qur’an itu adalah wahyu-Nya, sedangkan tidaklah sesuatu disebut sebagai wahyu, kecuali itu adalah Firman, sedangkan sudah diketahui dari penjelasan di atas bahwa firman-Nya itu bukanlah makhluk.
“Ya Allah limpahkanlah rahmat ta’dhim atas junjungan kami, yaitu Nabi Muhammad dan juga keluarga junjungan kami, yaitu Nabi Muhammad. Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar,dengan nama Allah kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar dan kepada Tuhan kami, kami bersesah diri.
Maksudnya: “Barangsiapa yang tiba di suatu tempat, lalu dia membaca: Aku memohon perlindungan daripada kalimah-kalimah-Mu yang sempurna daripada sebarang kejahatan yang diciptakan. Maka dia tidak akan ditimpa mudharat sehinggalah dia keluar daripada tempat tersebut. ” [Riwayat Muslim (2708), Imam al-Tirmizi (3437) dan Imam Ibn Majah (3547)] 4.
Foto: Orami Photo Stock. Surah Al Ankabut ayat 57 ini mengungkapkan kembali takdir dari Allah SWT, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan menjumpai ajalnya. Entah itu tumbuhan, hewan, manusia, dan segala mahkluk yang bernafas, pastinya akan menemui kematian. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa lari dari takdir maut karena itu adalah keniscayaan.
Sekolah minggu menjadi tempat yang tepat untuk memberikan pengetahuan lengkap kepada anak-anak tentang ketuhanan dan agama Kristen. Namun, penyampaian pengetahuan tentang agama kepada anak-anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Sebab, anak-anak lebih mudah bosan dan terdistraksi jika materi yang diberikan tidak menarik dan terlalu rumit.
Allah mengaturnya secara syar’i dan qadari (artinya semua harus tunduk pada aturan syariat Allah dan semua yang Allah tetapkan itu pasti terjadi). Di bumi ini tempat kita beramal, sedangkan di akhirat adalah tempat amalan kita itu dibalas. Sehingga dalam lanjutan ayat disebutkan, “dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk).” Artinya